PALEMBANG - Persiapan Sea Games ke 26 semakin terus digenjot menjelang November mendatang. Mesin penghitung skor untuk lapangan tembak Jakabaring yang akan digunakan pada SEA Games ke-26 telah tiba di Palembang beberapa hari lalu. ''Kami tengah menunggu petugas dari Jakarta untuk memasangnya,'' kata Kepala Proyek PT Prambanan Dwipaka, Agung Sugiono, Rabu (28/9).
Dia menjelaskan, mesin bermerek "Total Station" yang berasal dari Italia itu telah dirakit oleh pabrik pembuatnya. "Setelah dipesan kurang lebih satu bulan, akhirnya tiba juga di Palembang. Sebelumnya kami sempat khawatir karena tes event direncanakan digelar pada pertengahan Oktober nanti. Sementara untuk memasangnya membutuhkan waktu dua pekan,'' keluhnya.
Seluruh lapangan tembak akan dipasang mesin penghitung skor, beserta pendukungnya seperti papan skor dan target menembak. "Dengan menggunakan 400 pekerja, telah dituntaskan penyelesaian pembangunan lapangan tembak jarak 10 meter, 25 meter, dan 50 meter. Sembari menunggu tenaga pemasangnya, telah dituntaskan pembuatan instalasi," ujarnya.
Sekretaris Umum Perbakin Pengprov Sumsel, Dolok Saribu meyakini bahwa pemasangan alat pengukur waktu dengan sistem komputerisasi tersebut akan selesai tepat waktu, sebelum uji coba lapangan dimulai pada 16 Oktober nanti. "Alat penghitung waktu ini merupakan syarat untuk menggelar event SEA Games, untuk menghindari kecurangan dalam perhitungan manual. Perhitungan skor pun bisa langsung diketahui dan tertera di layar monitor," katanya.
Mendekati hari penyelenggaraan SEA Games, 11 November 2011, pengerjaan venue lapangan tembak di Jakabaring Sport City kini dipercepat. Para pekerja harus kerja lembur hingga malam dan penyelesaian bangunan telah mencapai 80 persen. Lapangan tembak dengan luas area 1.600 hektare ini akan menjadi lapangan tembak termegah di Asia, karena dilengkapi arena shooting range terpanjang di Asia, yaitu 600 meter, perkantoran, toko perlengkapan senjata, dan tempat penyimpanannya.
Gambar-gambar kemeriahan saat pembukaan Sea Games yang ke-26 di Palembang
Palembang (ANTARA News) – Upacara pembukaan SEA Games ke-26 bertajuk “Sriwijaya Sebuah Semenanjung Emas” nan megah menandai dimulainya perhelatan olahraga terakbar se-Asia Tenggara di Gelora Sriwijaya, Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Jumat.
Keagungan dan gemerlap upacara pembukaan SEA Games yang menawan itu untuk sementara memupus keraguan bahwa pelaksanaan perhelatan olahraga prestisius itu bakal berlangsung ala kadarnya.
Sejarah mungkin juga harus mencatat, bahwa upacara pembukaan SEA Games di kota Pempek itu termasuk yang paling spektakuler dan termegah sepanjang sejarah penyelenggaraan SEA Games.
Perhelatan itu sekaligus juga meneguhkan bahwa meskipun sempat kedodoran dalam persiapannya, Palembang dan Jakarta sepenuhnya telah siap menjadi tuan rumah SEA Games 2011.
“Saya sampaikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah SEA Games ke-26,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dalam sambutannya pada upacara pembukaan berbiaya Rp165 miliar itu.
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang duduk di tribun kehormatan terlihat sumringah dan dengan seksama menyaksikan kemegahan upacara pembukaan.
Pun demikian dengan sekitar 16.000 penonton mereka tampak antusias dan terpukau dengan perhelatan itu, meskipun pada paruh pelaksanaan upacara hujan deras mengguyur stadion Sriwijaya.
Presiden menyatakan ajang SEA Games merupakan langkah nyata untuk memperkuat kebersamaan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam bidang olahraga.
“ASEAN kian menjadi kawasan dinamis dan penuh kemajuan. Mari kita tingkatkan kerja sama dan kemitraan lebih tinggi untuk mewujudkan Asia Tenggara yang damai, adil, maju dan sejahtera,” tutur Presiden yang mengenakan pakaian adat Palembang lengkap dengan ikat kepala.
SEA Games ke-26 yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang pada 11-22 November 2011 mengawali rangkaian kegiatan ASEAN pada akhir 2011. Pada 17-19 November 2011 di Bali akan diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara/pemerintahan sepuluh negara anggota ASEAN.
Indonesia empat kali menjadi tuan rumah perhelatan olahraga terbesar se-Asia Tenggara, yakni pada 1979, 1987, 1997 dan 2011. SEA Games kali ini merupakan SEA Games terbesar yang pernah diselenggarakan, diikuti oleh 11 negara anggota ASEAN, dengan jumlah atlet mencapai 12.000 orang. Mereka akan bertanding di 44 cabang olahraga dan memperebutkan 545 medali emas.
Pasti lo semua pada tau kan sama band yang satu ini? Band ini menjadi salah satu band favorite gue. Kalian mau tau gak band yang gue suka itu apa? Dan band itu adalaaaah jeng jeng jeeeeng!
Ini diaaaa....
Paramore dibentuk pada tahun 2004 di Franklin, Tennessee, Amerika Serikat oleh vokalis Hayley Williams, gitaris Josh Farro dan Taylor York, drummer Zac Farro, serta bassist Jason Clarke. Namun pada saat mereka akan masuk ke dunia major label, pihak label kurang setuju dengan keberadaan Taylor York dan Jason Clarke. Kemudian Hayley membawa bassist Jeremy Davis dan gitaris Jason Bynum untuk menggantikan mereka, dan pihak label pun setuju. Paramore lalu menandatangani kontrak dengan Fueled by Ramen pada April 2005.[4][5] Nama Paramore sendiri dikabarkan diambil dari nama ibu dari bassist pertama mereka.[6]
2005: All We Know Is Falling
Album pertama mereka berjudul All We Know Is Falling dan dirilis pada Juli 2005. Dari album ini mereka merilis 3 single, yaitu: Pressure, Emergency, dan All We Know. Meskipun begitu, album ini dibuat tanpa kehadiran bassist Jeremy Davis. Hal tersebut dikarenakan tepat sebelum proses rekaman, Jeremy memutuskan untuk keluar dari band. Oleh karena itu, album ini dirilis dengan hanya 4 personil yang dikreditkan. Sebenarnya kepergian Jeremy memberikan dampak yang besar pada Paramore saat itu, dan hal tersebut menginspirasi Hayley untuk menulis lagu All We Know, dimana di dalam lagu tersebut berisi baris "All We Know Is Falling".[5] Di album ini juga terdapat lagu Conspiracy, yang merupakan lagu pertama yang ditulis bersama oleh semua personil. Pada lagu "My Heart" terdapat satu-satunya scream dari Josh Farro sebagai backing vocal.
Selama tour AWKIF, Paramore merekrut John Hembree sebagai bassist untuk tour.[7] Walapun begitu, tidak lama kemudian Jeremy kembali bergabung dengan Paramore sebagai bassist tentunya.[8] Ketika Paramore merilis Emergency sebagai single kedua dari album ini, Jason Bynum sudah tidak lagi berada di Paramore dan digantikan oleh Hunter Lamb.[9] Pada tahun 2007, Hunter Lamb juga memutuskan untuk keluar dari band untuk menikah.[9]
Dengan beranggotakan 4 orang, Paramore merilis album kedua mereka yaitu Riot! pada Juni 2007. Dari album ini mereka merilis 4 single: Misery Business, Hallelujah, Crushcrushcrush, dan That's What You Get. Single pertama mereka, Missery Business, menerima kritik positif dan menjadi hits secara instant, membuat nama Paramore semakin melejit.
Selama tour Riot!, mereka merekrut teman lama mereka, Taylor York, sebagai gitaris tambahan untuk tour.[10] Pada Februari 2008, Paramore membatalkan 6 konser mereka di Eropa untuk menyelesaikan permasalahan internal yang menyelimuti band. Dibawah semua tekanan itu mereka merilis single That's What You Get pada Maret 2008. Namun, setelah sepertinya menyelesaikan permasalahan internal band, pada Mei 2008 Hayley menyatakan bahwa Paramore akan berada pada tour The Final Riot!. Di tour ini, mereka merekam konser mereka untuk membuat sebuah album live bernama "The Final Riot!" yang dirilis pada November 2008.
Pada Oktober 2008 Paramore merilis sebuah single berjudul Decode yang diambil dari OST. film Twilight Saga. Mereka berkontribusi membrikan 2 lagu pada OST tersebut yaitu Decode dan I Caught Myself.[11] Pada bulan November, video klip dari Decode memulai pemutaran perdana. Decode dibawah nama film Twilight membawa Paramore semakin terkenal, terutama di kalangan remaja putri penggemar film drama. "Decode" menjadi nominasi di MTV movie awards untuk kategori "Best Soundtrack".
2009: Brand New Eyes
Pada tahun 2009, Paramore merilis album ketiga mereka yang berjudul "Brand New Eyes" pada tanggal 29 September yang bertepatan pada ulang tahun gitaris mereka, Josh Farro. Pada album ini, Taylor York telah menjadi anggota tetap Paramore, sehingga kali ini mereka merilis album dengan personil 5 orang. Paramore menyatakan bahwa album ini telah mempererat hubungan mereka sebagai band, setelah sebelumnya sempat terjadi keretakan. Untuk itulah mereka memberi nama album ini "Brand New Eyes" yang menggambarkan sudut pandang baru dari setiap personil. Dari album ini mereka merilis 5 single: Ignorance, Brick By Boring Brick, The Only Exception, Careful, dan Playing God.
2010: Kepergian Farro bersaudara
Pada 18 Desember 2010, melalui situs resmi Paramore, mereka menyatakan bahwa kakak-beradik Josh dan Zac Farro resmi keluar dari Paramore[16]. Hayley mengatakan bahwa belakangan ini mereka sudah merasa tidak bahagia di Paramore. Namun dengan jumlah personil 3 orang, Hayley Williams, Jeremy Davis, dan Taylor York menyatakan untuk tetap melanjutkan apa yang telah mereka jalani selama ini.[17][18] Pada 22 Desember, Josh, melalui sebuah blog kontroversial, menceritakan versinya sendiri tentang alasan dia dan adiknya keluar dari Paramore.[19]
Hayley menyatakan bahwa kepergian Farro bersaudara pasti akan mempengaruhi musik Paramore, tapi mereka akan tetap pada genre asli mereka yaitu Alternative Rock.[20] Dalam tour 2011, mereka merekrut personil tour Justin York (gitar) dan Josh Freese (drum), serta tetap masih dibantu oleh Jon Howard (keyboard).